Tentang Kami

Penguatan Kelembagaan dan Pemangku Kepentingan

Kelembagaan

Kelembagaan pemangku kepentingan dalam perikanan sangat penting untuk memperkuat kerja sama, meningkat akses terhadap pelatihan dan teknologi, serta memperluas pasar. Institusi ini mendukung pengelolaan perikanan yang lebih efisien, meningkatkan kualitas dan nilai hasil tangkapan, serta memperkuat posisi tawar pemangku kepentingan. Selain itu, kelembagaan memfasilitasi dialog antara pemangku kepentingan, mengurangi konflik, dan mendorong keberlanjutan sumber daya laut. Dengan pemberdayaan melalui institusi, komunitas perikanan menjadi lebih mandiri, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan. 

KUB

TPPRB mendampingi pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di 4 kabupaten, yaitu 8 di Cirebon, 7 di Karawang, 2 di Bekasi, dan 6 di Indramayu. Tujuan pembentukan KUB nelayan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka melalui kerja sama yang terorganisir. Melalui KUB, nelayan dapat mengakses permodalan, pelatihan, teknologi, dan program pemerintah dengan lebih muda, memperkuat daya tawar dalam penjualan hasil tangkapan, serta mendukung pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. KUB juga mendorong solidaritas antar nelayan dalam menghadapi tantangan bersama, sehingga usaha perikanan dapat dijalankan secara lebih efisien dan berkelanjutan. Berbagai pelatihan dilaksanakan kepada KUB, termasuk pelatihan tentang perikanan berkelanjutan, restocking rajungan, implementasi buku administrasi, literasi keuangan, serta dokumentasi data produksi. 

PKNR

Sebagai kelanjutan dari pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB), telah dibentuk empat Perhimpunan Kelompok Nelayan Rajungan (PKNR) di tingkat kabupaten dan satu PKNR di tingkat provinsi. PKNR ini berperan dalam mengumpulkan seluruh informasi, wawasan, dan data dari KUB-KUB di lapangan, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih terstruktur serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam pengelolaan perikanan rajungan di tingkat regional dan provinsi.

Koperasi Perempuan

Hingga saat ini, telah terbentuk empat koperasi perempuan yang bertujuan mendukung pengembangan mata pencaharian alternatif bagi istri nelayan. Koperasi-koperasi ini mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, sehingga memperkuat peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dan mendiversifikasi sumber penghasilan.

Organisasi Pengusaha Rajungan Jawa Barat

Untuk mendukung kerjasamanya pemangku pasca panen, TPPRB memfasilitasi pembentukan 4 Organisasi Pengusaha Rajungan Jawa Barat di 4 kabupaten. PPRa ini diberikan pelatihan dasar administrasi organisasi untuk meningkat kapasitas, kemampuan dan efisiensi kerja sama anggota PPRa, dan juga terim pelatihan tentang penanganan dan peningkatan mutu rajungan.

Poklahsar

Khususnya di Cirebon, yan memiliki banyak pengupas rajungan rumahan, dibangun 2 Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan bertujuan untuk meningkat kesadaran dan standar pengolahan rajungan rumahan agar sesuai dengan persyaratan pemerintah. 

 

Pelatihan

TPPRB memberikan pelatihan kepada lembaga-lembaga yang terbentuk dalam perikanan rajungan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka tentang perikanan rajungan berkelanjutan. Pelatihan ini mencakup aspek perikanan berkelanjutan, kebijakan perikanan berkelanjutan serta manfaatnya kerjasama dalam lembaga. 

Pelatihan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan

Pelatihan perikanan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nelayan dan pelaku sektor perikanan dalam mengelola sumber daya laut secara bijaksana dan berkelanjutan. Pelatihan ini mencakup praktik perikanan ramah lingkungan, teknik penangkapan yang efisien, pengelolaan hasil tangkapan, dan perlindungan ekosistem laut. Selain itu, pelatihan ini juga membahas pentingnya tata kelola perikanan yang baik, penguatan kelembagaan, dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan pendekatan partisipatif, pelatihan ini mendukung keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Pelatihan Pencatatan Administrasi untuk KUB

Pelatihan pencatatan administrasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola dan mencatat informasi secara sistematis dan terorganisir. Pelatihan ini mencakup cara menyusun dan memelihara dokumen administrasi seperti absensi, notulen rapat, log operasional, serta dokumen keuangan dasar. Dengan pendekatan yang praktis, pelatihan ini membantu peserta memahami pentingnya pencatatan yang akurat untuk mendukung transparansi, efisiensi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam organisasi atau kelompok kerja.

Pelatihan Restocking Rajungan

Pelatihan restocking rajungan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta dalam mendukung upaya pelestarian populasi rajungan di habitat alaminya. Pelatihan ini mencakup teknik penetasan telur rajungan, pembesaran larva, hingga pelepasliaran rajungan ke perairan yang sesuai. Selain itu, peserta juga diajarkan pentingnya menjaga ekosistem perairan, seperti mangrove dan padang lamun, yang menjadi habitat utama rajungan. Dengan pelatihan ini, diharapkan komunitas lokal dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya rajungan untuk mendukung keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.

Pelatihan Literasi dan Inklusi Keuangan

TPPRB mendukung komunitas nelayan dalam meningkatkan pemahaman dan pengelolaan keuangan mereka melalui pelatihan literasi dan inklusi keuangan. Pada tahun 2022, asesmen literasi keuangan dilakukan di empat kabupaten, dan berdasarkan hasil asesmen tersebut, modul pelatihan dirancang sesuai dengan kebutuhan serta kondisi lokal nelayan dan istri nelayan. Pelatihan ini dilaksanakan pada tahun 2024 dan mendapat respons positif, menunjukkan bahwa inisiatif ini sangat dibutuhkan. Ke depannya, topik literasi keuangan ini akan terus dipantau dan dikembangkan untuk melindungi dan mendukung keberlanjutan komunitas nelayan.